Minggu, 18 Maret 2012

Analisa perbedaan sruktur kognisi manusia dan arsitektur komputer

Setiap pemrosesan informasi (baik oleh mesin maupun oleh manusia) selalu mengandung pengkategorian (categorizing) dan pengenaan konsep (conceptualizing). Kategori dan konsep ini sebenarnya adalah sebuah cara pandang (atau model/tiruan) seseorang (atau sebuah mesin) tentang dunia sekelilingnya.

Kognitif merupakan aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Struktur kognitif meliputi sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi, dalam teori-teori kognisi mengandung struktur pengetahuan atau struktur kognisi yang terbangun sepanjang hidup seseorang, sebagai hasil dari pengalamannya dan kontak-kontak sosialnya.

Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia. Sedangkan arsitektur komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

Sehingga analisa yang mendasar antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer adalah :

Ø Struktur kognisi manusia merupakan bagian atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi seorang manusia. Mempunyai struktur yang sangat kompleks.

Ø Arsitektur komputer merupakan konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, kompleks namun tidak sekompleks kognisi manusia. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC.

Selasa, 13 Maret 2012

Terapi Psikologi (psikoterapi)

Anda pernah mengalami patah hati? tentu saja pernah, tetapi bagaimana dengan trauma patah hati, masalah yang sering dialami wanita atau pria muda. Gejalanya adalah selalu teringat dengan mantan kekasih yang telah meninggalkannya, perasaan dendam yang mendalam, enggan untuk menjalin hubungan dengan orang baru, takut jatuh cinta, takut patah hati lagi, pendiam, suka melamun, perasaan putus asa dan emosinya naik ketika orang lain menyinggung soal orang yang pernah menyakiti hatinya.

Ini merupakan salah satu gejala psikologis yang bisa menggunakan terapi psikologi atau sebut saja psikoterapi. Psikoterapi disebut juga penyembuhan jiwa karena psikoterapi membantu klien keluar dari masalahnya dan memberikan solusi yang dirasa tepat bagi kliennya. Orang yang melakukan psikoterapi disebut psikoterapis.

Mungkin anda masih bingung perbedaan psikolog, psikiater dengan psikoterapis, berikut perbedaannya:

Ø PSIKOLOG

adalah lulusan psikologi dan dengan standar tertentu sudah disahkan sebagai psikolog oleh lembaga psikologi. Bidang kegiatan mereka mulai dari menyediakan jasa psikotes, konsenling dan terapi. Mereka menerapkan metode-metode terapi bedasarkan teori-teori psikologi yang diajarkan di kuliahan. Psikolog tidak dilatih dan tidak diperbolehkan memberikan resep obat kepada pasiennya.

Ø PSIKIATER

adalah dokter yang mengambil spesialitasi dibidang psikiatri atau kejiwaan. Psikiater biasa disebut Dokter Jiwa. Psikiater biasanya menangani gangguan-gangguan jiwa yang serius sebagaimana yang diderita oleh pasien-pasien rumah sakit jiwa. Karena sebenarnya Psikiater adalah dokter, maka dia boleh memberikan obat psikoaktif, obat penenang, antidepresan, obat tidur dsb. kepada pasiennya.

Ø PSIKOTERAPIS

merupakan istilah umum untuk menyebut semua orang yang melakukan psikoterapi. Psikoterapi bisa diartikan sebagai suatu interaksi antara dua orang atau lebih yang hasilnya adalah mengubah pikiran, perasaan atau perilaku seseorang menjadi lebih baik.

Seorang Psikolog dan Psikiater juga bisa disebut Psikoterapis ketika mereka mempraktekkan psikoterapi. Makanya setiap orang, baik itu psikolog, psikiater, dokter umum, guru, kiyai, pendeta, pedagang sate atau pedagang apapun atau siapapun yang bisa mengatasi masalah psikologis orang lain, maka orang tersebut bisa disebut Psikoterapis.

Psikoterapi bukan untuk mengalami orang gila( orang yang rusak otaknya) karena penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ), tapi psikoterapi hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya.

Psikoterapi juga dapat menghilangkan stress, hal ini berdasarkan pengobatan stress yang dilakukan dengan berbagai cara. Dr dr Nurmiati Amir SpKJ(K), Spesialis kejiwaan dari fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengungkap ada tiga jenis pengobatan untuk atasi stres dan depresi yaitu psikoterapi, farmakoterapi, dan kombinasi.

Oleh karena itu, ekspresi yang merupakan ungkapan hati seseorang dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk terapi psikoterapi yang pada akhirnya dapat meringankan atau menyembuhkan penderita stres.