Rabu, 20 Oktober 2010

Kelompok Efektif

Kelompok Efektif Dalam sebuah kelompok yang efektif dapat kita saksikan adanya dua kategori perilaku anggota kelompok, yaitu : 1. perilaku yang berorientasi pada tugas; 2. perilaku yang berorientasi pada pemeliharaan hubungan anggota kelompok Perilaku yang berorientasi pada tugas, selalu berupaya mengingatkan dan mengajak anggota kelompok untuk mewujudkan pencapaian tujuan organisasi. Kenyataan ini dapat dilihat dari aktivitas anggota kelompok dalam melakukan kerja kelompok, antara lain : 1. Mengambil inisiatif, antara lain mengajukan pendapat baru, merumuskan dan memberi pengertian baru terhadap masalah, sehingga menjadi lebih jelas, menunjukkan kelemahan masalah, mengusulkan pemecahan masalah. 2. Mencari informasi, antara lain meminta penjelasan terhadap saran yang diajukan, meminta tambahan informasi atau fakta/data. 3. Mengumpulkan pendapat, antara lain menanyakan ekspresi perasaan anggota, usul atau ide para anggotanya terhadap suatu masalah. 4. Memberi informasi, antara lain menyajikan fakta dan memberikan kesimpulan dengan ilustrasi pengalamannya sehubungan dengan masalah yang dihadapi kelompok. 5. Mencari pendapat, antara lain menanyakan pendapat atau keyakinan anggota tentang suatu saran, terutama yang terkait dnegan nilai-nilai, bukan fakta. 6. Mengolah informasi, yaitu menjelaskan, memberi contoh, menafsirkan dan menggambarkan akibat yang bisa terjadi apabila saran dilaksanakan. 7. Mengkoordinasikan, antara lain menyatukan berbagai pendapat atau saran, mengintegrasikan aktivitas anggota-anggota atau sub-subkelompok. 8. Menyimpulkan, antara lain menyimpulkan pendapat atau saran yang saling berhubungan, dan mengulang saran tersebut setelah kelompok selesai mendiskusikannya. Perilaku yang berorientasi pada pemeliharaan kelompok, selalu berupaya mengingatkan dan mengajak anggota kelompok untuk mempertahankan keutuhan kelompok. Kenyataan ini dapat dilihat dari aktivitas anggota kelompok dalam melaksanakan kerja kelompok, antara lain : 1. Mendorong pemeliharaan hubungan, seperti mudah berteman, ramah, cepat tanggap, menghargai, menyetujui dan menerima pendapat orang lain. 2. Mendorong keterlibatan anggota, dengan berusaha agar semua anggota terlibat dalam pembicaraan, misalnya menyatakan : Bapak/Ibu A belum kita dengar pendapatnya, atau meminta setiap anggota membatasi pembicaraannya, agar semua anggota mendapat kesempatan untuk mengemukakan pikirannya. 3. Membuat norma kerja, yaitu mengusulkan adanya kesepakatan tentang norma kerja kelompok untuk kelancaran dan ketertiban pertemuan/diskusi, menilai dan mengambil keputusan serta untuk memperingatkan kelompok bila norma tersebut dilanggar. 4. Mengikuti kesepakatan, yaitu menyatakan menerima pendapat si A, sependapat dengan keputusan kelompok, dan menjadi seorang pendengar yang baik selama proses diskusi berlangsung. 5. Mengekspresikan pendapat kelompok, yaitu berusaha menyimpulkan perasaan kelompok dan menguraikan reaksi kelompok terhadap suatu pendapat atau keputusan. Sumber : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:clyDscUefMEJ:kartino.blog.ugm.ac.id/2009/07/16/me/+kelompok+yang+tidak+efektif&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar