Rabu, 03 November 2010
10 Tanda wanita yang Percaya diri
1. Masuk dengan gaya
Sebelum memasuki ruangan, periksalah kepercayaan diri Anda. Untuk memancarkan kepercayaan diri, Anda perlu memastikan bahwa Anda sudah nyaman dengan diri sendiri. Rasa ketidakpercayaandiri, malu-malu, atau rendah diri akan membuat orang-orang memalingkan wajahnya dari Anda. Jika Anda memasuki sebuah ruangan besar, Anda tak tahu siapa yang akan ada di ruangan tersebut, tujukan langkah Anda ke pojok belakang ruangan, dengan begini, kemungkinan terbesar orang yang mengenal Anda akan menyapa Anda sepanjang perjalanan tersebut.
2. Berani memulai
Bagaimana bisa membuat diri Anda terlihat percaya diri jika masih memiliki phobia untuk memulai percakapan? Sebelum memasuki ruangan yang berisi orang-orang lain, buatlah diri Anda lebih bersemangat dan pikirkan apa yang bisa Anda dapatkan jika bisa berkenalan dengan banyak orang. Ketika Anda berada dalam sebuah situasi, di tempat yang sangat asing, tapi Anda harus duduk bersama orang yang belum Anda kenal selama berjam-jam, cobalah untuk memberanikan diri memulai. Palingkan wajah ke orang terdekat, senyum lebar dan tulus, kenalkan diri Anda seraya mengajak berjabat tangan. Mulailah bertanya seputar hal-hal umum, misal, nama, asal, dan seputar acara yang Anda hadiri tersebut.
3. Hadapi dengan anggun
Akan ada saat-saat Anda bertemu dengan situasi yang tak mengenakkan, misal, Anda lupa nama seseorang. Jika hal ini terjadi, ingatlah bahwa hal semacam ini bisa saja terjadi pada siapa pun, jadi jangan terlalu berkecil hati. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengakui bahwa Anda melupakan namanya. Kedua, Anda bisa bergurau mengenai kelupaan tersebut. Harapannya, ia akan menyebutkan namanya kembali. Ketika ia menyebutkannya kembali, katakan, “Saya tak akan lupa lagi,” lalu lanjutkan percakapannya.
4. Cerita yang berkesan
Cerita yang berkesan bisa jadi pencair suasana. Namun, perlu diingat, cerita tersebut, jika dimaksudkan untuk mencairkan suasana, harus yang memiliki pesan yang amat menyentuh atau sangat lucu. Ketika bercerita, pastikan Anda tidak melupakan detail-detail pentingnya. Gerak tubuh masih bisa diterima, asalkan masih dalam bentuk wajar dan natural. Namun, cerita yang menarik sebenarnya tidak terlalu perlu bumbu-bumbu gerakan yang berlebihan, yang penting adalah pemilihan kata-katanya.
5. Tetap tenang
Ketika Anda merasa gugup dan perlu pengalih perhatian, coba lakukan aktivitas aerobik mendadak, misal, berlompat-lompat, atau berlari di tempat. Lalu cobalah untuk memfokuskan diri. Cari tempat tenang untuk menyendiri dan mengambil napas sejenak sebelum Anda memasuki ruangan. Lalu ambil napas dalam-dalam dan perlahan ketika memasuki ruangan dan menempati posisi Anda di hadapan orang lain. Jangan lupa untuk tersenyum kepada mereka sambil menatap mata mereka.
6. Vini, Vidi, Vici
Ketika Anda menginginkan sesuatu, lakukanlah dengan perhitungan dan dengan bijak. Misal, saat Anda merasa sudah saatnya mendapatkan kenaikan gaji karena perbandingan pekerjaan yang Anda lakukan dan gaji yang didapat tidak seimbang. Jika memang ingin mendapatkan kenaikan, coba lakukan dengan cepat, tepat, dan sopan. Misal, di pagi hari, tanyakan padanya bahwa Anda ingin bicara dengannya, dan tanyakan kapan ia memiliki waktu luang untuk bicara. Ketika sudah berhadapan dengannya, katakan betapa Anda menyukai pekerjaan ini, jabatan Anda, juga sebutkan hasil pekerjaan terbaik yang Anda hasilkan. Lalu, tanyakan padanya, ” Mungkinkah Bapak/Ibu bisa mempertimbangkan kenaikan gaji untuk saya?” Jangan ucapkan angka spesifik kecuali ditanyakan. Akhiri percakapan dengan “Mengenai hal ini, tak perlu dijawab dengan segera.” Hal ini akan membuat bos Anda berpikir bahwa ia masih memiliki kontrol dan mudah-mudahan akan lebih dermawan dalam menawarkan kenaikan Anda.
7. Saat bernegosiasi
Saat Anda akan melakukan sebuah negosiasi atau penawaran, jangan lupa untuk memperkaya diri dengan pengetahuan. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai apa yang Anda inginkan. Saat akan bernegosiasi, selalu minta lebih dari yang mereka tawarkan, dan tawarkan nilai di bawah limit Anda. Jika masih ragu, pikirkan kembali, baru putuskan keesokan harinya.
8. Hadapi ketakutan
Rasa takut mirip dengan rasa sakit. Hal ini akan membantu Anda menunjuk hal yang mengganggu pikiran Anda. Ketika Anda menghadapi ketakutan akan sesuatu, cobalah untuk menghadapinya. Bayangkan situasi yang menakutkan tersebut di kepala Anda, lalu bayangkan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi situasi tersebut. Lalu, alihkan pikiran tersebut ke hal yang menenangkan untuk Anda, misal, pinggir pantai atau mentari tenggelam. Saat melakukan perpindahan bayangan-bayangan tadi, jangan lupa untuk menjaga alur napas Anda agar tetap teratur.
9. Jangan terintimidasi
Hentikan pikiran-pikiran negatif di kepala Anda, lalu visualisasikan diri Anda mendorong orang lain 100 langkah menjauh dari Anda. Bayangkan orang-orang tersebut sangat kecil dan berwarna hitam-putih. Ini akan menghilangkan rasa inferior di dalam Anda. Nah, lakukan hal ini ketika Anda merasa kurang percaya diri berada di tengah-tengah perbincangan dengan orang yang belum Anda kenal dekat. Ketika secara mental Anda sudah berhasil menempatkan landasannya, Anda akan menjadi orang yang merasa bahwa alur perbincangan itu berada di tangan Anda. Jangan lemparkan topik yang isinya bisa memicu kompetisi atau sifat defensif dari orang tersebut, tapi mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan seputar hal yang personal. Jangan lupakan ketulusan.
10. Melemparkan lelucon
Saat Anda akan melempar lelucon, jangan mengatakan bahwa Anda akan menceritakan lelucon, karena hal ini akan membuat si pendengar memasang ekspektasi tinggi, dan ketika cerita Anda tak terlalu lucu, malah akan terkesan garing. Lelucon yang lucu bisa dihubungkan dengan topik perbincangan sebelumnya, sehingga orang-orang akan merasa terhisap ke perkataan Anda itu, dan akan merasa lelucon Anda itu sangat lucu, karena datang tanpa diduga. Ketika lelucon Anda berhasil membuat orang tertawa, jangan tergoda untuk melontarkan lelucon lain. Biarkan mereka merasa ingin lebih dari Anda.
Sumber: redbook, Editor: NF, kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar