Rabu, 03 November 2010

Mengatasi Rasa Minder

Mengenali diri sendiri memang terasa amat sulit, tetapi hal itu bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan di samping seseorang memiliki kelemahan di dalam dirinya pasti mempunyai kelebihan. Untuk itu kelebihan yang dimiliki hendaknya kita akui. Siapa lagi yang akan mengakui kelebihan kalau tidak kita sendiri. Bisa jadi persoalan yang selama ini menjadi penyebab belum pernah mendapatkan pujian, bukti dari pengakuan yang membuat semangat hidup memiliki gairah yang tinggi tanpa bermuara pada kesombongan. Mungkin saja, penyebabnya karena seseorang belum mendeklamasikan kelebihan dengan sebuah karya nyata. Untuk itulah setelah mengenali kelebihan, seseorang tak cukup mengenalnya namun terus diasah, dilatih, ditempa, hingga menjadi terampil dan menjadi ahli dalam bidang yang menjadi kelebihan tersebut. Bila mengatasi minder berhasil dilakukan, rasa minder ini akan merasa tidak betah berlama-lama bersemayam dalam jiwa seseorang. Mengontrol Lintasan-Lintasan Pikiran Mengatasi minder harus dilakukan sejak dini. Hal ini dilakukan karena membiarkan diri dikendalikan oleh lintasan-lintasan pikiran diri sendiri akan membuat kita terus larut dan selalu merasa rendah diri. Oleh karena itu, kita perlu mengatasi minder dengan cara mengendalikan lintasan-lintasan pikiran itu. Pada dasarnya diri sendirilah yang mengarahkan dan merasa mampu mengatasi hal-hal yang menyebabkan terjadinya minder. Jangan sampai lintasan pikiran terus dibiarkan sehingga menjadi tak terkontrol. Pengontrolan pikiran dapat dilakukan dengan berusaha menyeimbangkan pikiran. Memberikan gambaran informasi tentang kekurangan atau kelemahan. Memasukkan data informasi tentang kelebihan-kelebihan. Pergaulan pikiran ini haruslah selalu dimenangkan dengan banyak memikirkan akan kelebihan diri sendiri. Di samping didukung dengan kegiatan nyata yang lebih banyak berkarya dan mengaplikasikan kelebihan dalam karya nyata yang terus digeliatkan. Sebuah kesalahan fatal apabila seseorang menghabiskan waktu yang terus memikirkan tentang kekurangan diri. Jika seseorang telah berhasil mengatasi dengan cara melakukan olah pikiran antara kekurangan dan kelebihan, maka kemungkinan seseorang akan mampu mengatasi rasa minder atau rendah diri itu. Menghentikan Angan-Angan yang Berlebih-lebihan Berangan-angan memang bisa menyenangkan. Namun berangan-angan yang terus-menerus secara berlebih-lebihan akan menghasilkan tipuan yang menyakitkan. Sebab, dikala tersadar dari angan-angan kenyataan hidup yang jauh berbeda dengan angan-angan inilah yang menyakitkan. Usahakan jangan berangan-angan dengan memikirkan terlalu jauh rencana yang akan diraih. Berangan-angan sama halnya seperti melamun dengan berbagai andai-andai. Di antaranya “Seandainya saya tidak memiliki kekurangan atau kelemahan A tentu saya akan bisa berbuat B. Seandainya saya tidak memiliki kekurangan A ini saya tentu bisa meraih C, D, E, F bahkan sampai Z pun akan kembali kepada B lagi dengan versi muatan angan-angan yang lebih dalam lagi.” Jika kita tidak segera terjaga karena adanya seputar kelemahan yang ada pada diri menjadi hilang dan digantikan dengan kelebihan sesuai dengan angan-angan. Oleh karena itu, segera mengkondisikan diri sebagai orang yang tidak gemar menyendiri setiap saat. Bergabunglah dengan orang lain dengan membicarakan sesuatu yang tidak membuat lamunan menjadi tinggi. Dengan bergaul dan mengobrol hal-hal yang tidak menjadi lamunan sedikit banyak akan menghilangkan halayan-hayalan yang tidak bermakna. Disunting dari pendapat: Junaedi, Uken. 2006. Kiat Menghilangkan Sifat Buruk. Bandung: Dayyan Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar