Rabu, 03 November 2010

Operasi Pelastik bagi Wanita

PEREMPUAN & IDEALISME CANTIK Dalam penelitian yang digagas Dove dengan lembaga penelitian Research International, ditemukan bahwa perempuan merasa dirinya ideal dengan tubuhnya dan merasa cantik, faktor pendorong utamanya lebih ditentukan oleh rasa humor, kebahagiaan, harga diri, kebijaksanaan dan inteligensia yang tinggi dibandingkan dengan dorongan aspek daya tarik (sex appeal) yang kuat dan alasan usia yang belia. Sementara, pada saat yang bersamaan, beberapa wanita, terutama wanita Indonesia, menjadikan faktor spritual dan keimanan sebagai atribut terpenting untuk merasa cantik. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa faktor batiniah jauh lebih penting dibandingkan faktor lahiriah bagi wanita Asia untuk percaya bahwa diri mereka cantik. Bicara soal kepuasan kecantikan yang dimilik, dari hasil penelitian itu wanita Filipina, 87% diantaranya, menyatakan bahwa mereka puas dengan kecantikan yang dimiliki. Sementara, wanita Indonesia, Jepang dan Korea memilih ‘sangat tidak puas’ dengan kecantikan yang mereka miliki. Apabila ditelaah lebih lanjut, khususnya wanita di Bandung, ternyata mempunyai tingkat kepuasan jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang berada di Medan dan Jakarta akan kecantikan yang dimiliki. Percaya atau tidak, dalam penelitian itu juga menemukan fakta menarik tentang perempuan Indonesia. Di Indonesia, hanya 1% wanita yang menganggap diri mereka cantik. Wow…kurang cantikkah perempuan Indonesia? Kurang percaya diri? Salah satu temuan penelitian tersebut mengungkapkan bahwa media memainkan peranan penting dalam membentuk persepsi wanita akan kecantikan. Hampir seluruh wanita Asia menyatakan bahwa media dan insan periklanan menciptakan standar tinggi yang tidak realistis akan kecantikan. Pada saat yang bersamaan, sejumlah wanita Asia – antara sepertiga hingga setengah di setiap negara – percaya wanita Barat lebih cantik. Hal ini mungkin disebabkan oleh dampak penayangan begitu banyak model dan selebriti di dunia yang berasal dari negara Barat. OPERASI PLASTIK SEBAGAI JALAN PINTAS Jika membandingkan negara mana yang para wanitanya mempertimbangkan operasi plastik (cosmetic surgery) untuk dapat mempercantik mereka, Indonesia berada diurutan yang paling bawah (4%) diikuti oleh Malaysia (4%), Cina (9%) dan Singapura (10%). Sementara, Jepang (39%), Taiwan (40%) dan Korea (53%) berada diurutan yang teratas. Tetapi, walaupun demikian, jumlah penjawab yang tertarik dengan operasi plastik meningkat drastis ketika biaya operasi ditawarkan secara gratis atau diganti oleh pihak asuransi kesehatan. Peningkatan paling drastis dapat dilihat dari Jepang (dari 39% menjadi 56%) dan Thailand (dari 37% menjadi 63%). Hal ini menunjukkan bahwa keberatan akan operasi tidak seluruhnya tergantung pada masalah moral atau menjaga identitas asli, tetapi lebih pada masalah biaya. REAL BEAUTY, ADAKAH? Apakah kecantikan sejati itu ada? Dalam tulisan di atas, terlihat jelas, ideologi –kalau bisa disebut begitu—tentang kecantikan ideal, memiliki peran kuat dalam membentuk gambaran real beauty yang distereotipkan. Khususnya tentang citra tubuh perempuan. Yang terjadi kemudian, stereotip itu membentuk citra public yang sangat kuat dan sulit untuk diubah dalam sekejab. Sekarang kecantikan ideal yang sudah terekontruksi itu menjadi standar nilai masyarakat dalam menilai kecantikan dan tubuh perempuan. Penelitian Dove di atas membuktikan, perempuan ternyata juga sangat dipengaruhi oleh media dalam memposisikan dan menerima peran cantik itu dalam masyarakat dan untuk diri perempuan sendiri. [joko.moernantyo] *artikel ini bisa dibaca di situs kampanye real beauty di www.forrealbeauty-id.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar