Minggu, 22 Mei 2011

Kunci Sukses Berdiet part 2

Protein Protein dalam kadar tinggi dapat menekan produksi hormon ghrelin. Alain Dagher, MD, ahli saraf dari Universitas McGill di Montreal, menyebutkan bahwa naiknya kadar hormon ghrelin dapat membuat makanan terlihat lebih menarik untuk disantap. Dagher meneliti 20 sukarelawan, yang diminta melihat gambar makanan dan pemandangan. Duabelas sukarelawan diberi suntikan hormon ghrelin, sedangkan delapan lainnya tidak. Selang beberapa waktu, 12 sukarelawan dikelompok pertama menyatakan gambar-gambar makanan terlihat lebih menarik. Sementara sukarelawankelompok lainnya yang tidak disuntik ghrelin tidak mengalami perubahan apapun dalam persepsi penglihatannya. Hasil penelitian ini sekaligus menjelaskan mengapa peningkatan kadar hormon ghrelin dapat memicu obesitas. Penemuan mengenai peranan hormon ghrelin dalam mengontrol nafsu makan juga dilakukan oleh University of Washington School of Medicine. Para peneliti membagi relawan menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok diminta mengkonsumsi komponen nutrisi yang berbeda-beda, yaitu karbohidrat, protein, lemak. Hasil dari studi menemukan, pada saat lemak dikonsumsi kadar ghrelin bertahan pada level yang tetap tinggi. Hal ini akan semakin menstimulasi pusat lapar, sehingga kita ingin makan dan makan lagi. Sebaliknya pada saat kita mengkonsumsi protein, kadar ghrelin turun pada jangka waktu yang cukup lama. Yang tak kalah menarik ; konsumsi karbohidrat pada awalnya memang menekan jumlah ghrelin. Tetapi selanjutnya kadar ghrelin berbalik menjadi meningkat melebihi kadar awalnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, usaha menurunkan berat badan akan lebih berhasil dengan pola makan tinggi protein, rendah lemak dan rendah karbohidrat. Banyak terdapat dalam : Daging ayam, kacang kedelai, telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar